MAKALAH
ILMU BUDAYA
DASAR
“ KEJUJURAN “
Disusun Oleh:
1.
AHMAD SAMSUDIN NPM
: 3671201467
2.
AJINATA NPM
: _______________________
3.
LUCKY NPM
: _______________________
4.
HUSEIN SOLAHUDIN NPM
: _______________________
Fakultas Ekonomi -
Program Studi Manajemen
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Masalah
Zaman sekarang yang semakin berkembangnya teknologi berdampak pada pola
pikir yang serba cepat dan instan. Memang semakin maju dan semakin baik, tetapi
disisi lain ada dampak negatif yang sedang melanda negara kita, tentunya
Negara Indonesia tercinta. Masalahnya ialah bencana korupsi, kolusi,
nepotisme.
Salah satu faktor bencana korupsi tersebut karena tidak adanya sikap jujur
dari dalam diri para pejabat pemerintahan, yang serba instan membuat sikap
jujur jarang diterapkan.
Menerapkan sikap jujur sebenarnya tidaklah sulit. Dimulai dengan niat yang
sungguh-sungguh dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari, maka sifat itu akan
tertanam pada diri kita dengan sendirinya.
Untuk itu, dengan sulitnya sikap jujur zaman sekarang karena berbagai
faktor, kami akan membahas sedikit tentang “KEJUJURAN” dengan berbagai
sumber-sumber yabg kami peroleh, agar mengetahui lebih dalam tentang sikap
jujur.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa makna kejujuran?
1.2.2 Bagaimana cara
membiasakan dan menanamkan diri agar selalu jujur?
1.2.3 Kapan mulai bersikap
jujur?
1.2.4 Bagaimana dalil-dalil
tentang kejujuran?
1.2.5 Apa saja manfaat sikap
jujur?
1.3 Tujuan Masalah
1.3.1 Mengetahui
makna kejujuran
1.3.2 Supaya
kita selalu menjaga sikap, dengan sikap jujur agar tidak bersikap buruk
1.3.3 Mengetahui
kapan dapat memulai sikap jujur
1.3.4 Memperkuat
sikap jujur dengan dasar-dasar yang pasti dan kuat
1.3.5 Mengetahui
manfaat yang terkandung dalam bersikap jujur
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Makna kejujuran
Kata jujur sudah tidak asing lagi bagi kita, karena hampir setiap hari
mendengar kata jujur. Namun belum tentu tahu makna jujur dan
tentunya sudah banyak yang tahu atau mengerti tentang makna jujur, ada juga di
kalangan masyarakat kalau ditanya tentang jujur, ia tahu tetapi tidak bisa
mengartikan jujur dengan merangkai kata-kata untuk menjadi kalimat yang
mendefinisikan tentang jujur.
“Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua
orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau
makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali
dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba
memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini”
Jujur itu merupakan sifat yang tertanam dalam diri manusia antara
menyampaikan dengan kenyataan itu sama tanpa ada tambahan atau kurang satu
patah kata pun. Maka jika apapun yang terjadi seseorang tersebut talah
mengakuinya, entah itu membuat orang lain senang atau justru membuat orang lain
tersakiti.
Ada pepatah jawa mengatakan “Jujur ajur” atau dalam bahasa Indonesia “Jujur
akan hancur” maksudnya dari kata-kata tersebut ialah jika seseorang bersikap
jujur tetapi justru membuatnya hancur dengan apa yang telah menjadi tujuannya.
Pepatah tersebut memang mengunutngkan tetapi yang namanya jujur pasti akan
ketahuan juga. Maka sebaiknya kita selalu bersikap jujur walaupun itu pahit.
“Jika kejujuran kita membuat resah hati seseorang, jika keterusterangan
kita mengganggu tidur malam seseorang, jika apa yang keluar dari suara hati ini
menjadikan diri orang lain tersakiti. Maka mohonlah maaf pafanya, atas
ketidakkuasaan hati untuk memendam perasaan. Kejujuran memang berat, dan
terkadang kita dibuat tidak berdaya dan serba salah dengan kejujuran itu
sendiri. Antara ya dan tidak, antara suka dan benci, antara menerima dan
menolak, antara mengakui dan menutupi, sulit memang untuk bisa mengatakan “tidak”
tanpa harus menyakiti kesucian hati. Kalau penulis sendiri ditanya seperti itu,
sementara hati ini belum berpikir ke situ, penulis pun akan.”
Jika tidak sama antara penyampaian dan kenyataan maka dapat dikatakan
berdusta atau bohong. Sebenarnya jika tidak jujur, sama saja tidak
percaya dengan kemampuan diri sendiri atau boleh di bilang tidak ada rasa
kepercayaan diri, dan telah membohongi diri sendiri dan juga orang lain yang
bersangkutan. Hal itu tidak baik untuk kebiasaan sehari hari jika tidak ada
rasa kejujuran, dan hidup ini akan selalu menggantungkan kepada orang lain
untuk menjalani kehidupan sehari-hari.
“Jujur adalah tidak berbohong. Ya benar sekali, jujur adalah tidak
berbohong. Sesederhana itu saja. Meskipun dalam prakteknya, kadang sesuatu yang
simpel itu tiba tiba berubah menjadi rumit. Penyebabnya macam macam. Dan saya
rasa, kita bisa menalarnya sendiri tentang itu”(1)
2.2 Cara membiasakan dan menanamkan diri agar selalu jujur
Menerapakan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan
hidup, agar selalu berada dijalan yang benar, yaitu jalan yang diridhoi Allah
SWT. Adapun beberapa cara agar selalu bersikap jujur.
“Carilah teman yang jujur dan hindari teman yang buruk. Carilah
lingkungan yang jujur dan hindari lingkungan yang buruk. Ingat selalu
dampak buruk dari ketidakjujuran. Ingat kepada Allah”
Teman memang tak selalu di dekat kita. Tetapi teman bisa mempengaruhi sikap
dan kepribadian kita. Seorang teman juga memegang faktor penting dalam menjaga
sikap. Jika teman kita baik, maka secara tidak langsung kita terpengaruh oleh
sikapnya yang baik. Bahkan teman yang baik tersebut akan mendorong kearah
perilaku yang baik. Jika kita berbuat kejelakan dihadapan seorang teman yang
baik tentunya kita akan merasa malu.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan
jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.”(3)
Dengan hidup dilingkungan masyarakat yang baik dan kondusif, juga akan
memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap jujur.
Selalu mengingat dampak yang timbul disetiap perbuatan, tentunya kita akan
selalu berhati-hati dalam bertindak. Disetiap langkah kaki, disetiap gapaian
tangan pasti ada resiko yang menghadang. Entah itu kecil atau besar. Yang
terakhir dan yang terpenting ialah kita selalu mengingat kepada Allah SWT.
Dengan begitu kita selalu berpikir panjang saat ingin melakukan tindakan yang
ada dampak positif maupun negatif. Beberapa dasar.
“Jujurlah kalian dan berpeganglah selalu dengan kejujuran, niscaya kalian
termasuk orang-orang yang jujur dan akan selamat dari kebinasaan, serta Allah
Subhanahu Wa Ta’ala berikan kelapangan dan jalan keluar dalam berbagai urusan
kalian”(4)
2.3 Memulai sikap jujur
Memulai sikap jujur tentunya dari diri sendiri sebelum mengajak orang lain
untuk bersikap jujur. Dengan kesedaran dari hati, pasti sikap jujur akan
tertanam dalam diri secara cepat, yang didasari niat yang ikhlas karena Allah
SWT. Untuk diri kita sendiri bisa berubah menjadi lebih baik.
Sikap jujur seharusnya dimulai sejak kanak-kanak karena dengan
semenjak kanak-kanak sikap jujur tersebut akan selalu melekat pada diri
seseorang tersebut, karena pada dasarnya sekap jujur itu tumbuh dengan
membiasakan diri yang dibekali rasa percaya diri dan tanpa ada keraguan sedikit
pun dari dalam diri.
Sikap kejujuran harus dikembangkan sejak dini. Anak-anak kita sejak kecil
harus kita didik untuk jujur dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri.
Orang tua harus menjadi teladan bagi anak-anaknya. Orang tua tidak boleh
menyogok guru agar anaknya yang tidak naik kelas bisa naik kelas. Saya yakin
bahwa tidak sedikit orang tua yang melakukan itu, menyogok guru agar
anak-anaknya bisa naik kelas. Tindakan seperti itu memberikan contoh kepada
anak bahwa uang dapat menyelesaikan segalanya. Sebuah tindakan yang sangat
tidak terpuji yang dilakukan oleh orang tua dan langsung diserap ilmunya oleh
anak-anak. Sangat disayangkan karena ilmu yang diserap itu adalah ilmu
sogok-menyogok, ilmu korupsi, buah dari sebuah ketidakjujuran.(1)
Namun jika sejak kanak-kanak ataupun anak-anak bahkan sejak tadi belum ada
sikap jujur maka, sesegeralah memulai sikap dari sekarang atau detik ini juga.
Namun bila tidak bisa sekarang dengan sekejap mata, maka lakukan dengan secara
perlahan-lahan, dikit demi sedikit dan diterapkan sehari-hari. Dengan begitu
sikap jujur dalam diri akan tumbuh dengan secara perlahan dan bisa kemungkinan
bisa menjadi kebiasaan yang tidak mudah untuk hilang dari dalam diri.
2.4 Dalil-dalil tentang kejujuran
Demikian ini beberapa arti dalil-dalil yang diambil dari hadist.
“Sesungguhnya kejujuran membimbing pada kebaikan, dan kebaikan akan
membimbing ke surga. Dan seseorang senantiasa jujur dan membiasakan untuk jujur
hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta
membimbing pada kejahatan, dan kejahatan akan membimbing ke neraka. Dan seorang
hamba senantiasa berdusta dan membiasakan untuk dusta hingga dicatat di sisi
Allah sebagai seorang pendusta.”(2)
Tanda orang munafik itu ada tiga: bila bicara dia dusta, bila berjanji dia
mengingkari, dan bila diberi amanah dia mengkhianati
Suatu hari ibuku memanggilku, sementara Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wassalam sedang duduk di rumah kami. Ibuku berkata, “Mari sini, aku akan
memberimu sesuatu.” Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam pun bertanya pada
ibuku, “Apa yang akan kau berikan padanya?” Ibuku menjawab, “Aku akan
memberinya kurma.” Lalu beliau berkata pada ibuku, “Seandainya engkau tidak
memberinya sesuatu, niscaya dicatat atasmu sebuah kedustaan.”
2.5 Manfaat sikap jujur
Sikap jujur merupakan sikap terpuji yang tentunya banyak sekali manfaatnya
apabila kita bisa membiasakan diri dengan sikap jujur dalam kehidupan
sehari-hari. Memang sulit tetapi dengan sikap jujur kita mudah dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Berikut ini beberapa mamfaat, apabila kita bisa bersikap
jujur:
1. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari tak merasa di bebani. Maksudnya bila
kita jujur tentunya tidak ada kebohongan yang harus di tutup-tutupi. Dalam hal
lisan secara otomatis dapat berbicara tanpa ada larangan atau pantangan yang
harus dibicarakan dan bisa mengungkapkan kata-kata secara leluasa dan
mencritakan segala yang terjadi. Sedangkan dalam hal perbuatan tidak ada yang
harus disembunyi-sembunyikan. Secara leluasa dapat bebas melakukan sesuatu tanpa
takut ketahuan oleh siapapun.
2. Timbul rasa percaya diri pada diri sendiri. Merasa optimis mampu melakukan
sesuatunya tanpa ada rasa ragu dalam benak dengan dasar-dasar yang kuat
walaupun hasil yang tidak memuaskan. Segala apapun, apabila dilakukan dengan
rasa percaya diri akan terasa senang karena dapat sebagai ukuran kemampuaannya.
Tentunya dimasa yang akan datang akan sangat mempengaruhi dalam kehidupan di
dalam banyak hal, mulai dari pekerjaan, hubungan keluarga, hubungan masyarakat,
hubungan pertemanan dan banyak lagi.
3. Bersikap jujur dalam kehidupan masyarakat tentunya akan banyak membawa
dampak positif. Misal saja jika kita jujur dalam hal pemilu pasti akan tidak
ada lagi yang suap menyuap. Fakta dalam masyarakat kalau ada pemilihan pemimpin
baru, entah itu Presiden atau Gubernur atau Bupati hingga sampai pemilihan
ketua RTpun banyak yang melakukan suap agar memenangkan dalam pemilihan. Bahkan
yang menerima itu termasuk sama dengan yang menyuap. Karena dengan menerima
suap tadi, maka dengan terpaksa harus memilih yang sudah diperintahkan orang
yang meyuap, dan bukan dari hati nurani sendiri.
4. Dampak sikap jujur dalam keluarga tentunya membuat anggota keluarga
tersebut menjadi nyaman, karena antar keluarga dapat berinteraksi tanpa beban
dan saling membantu apabila ada maslah dalam satu pihak keluarga.
5. Bagi seorang pelajar tentunya mempunyai angan-angan untuk mendapatkan
sebuah pekerjaan yang enak tetepi dapat menghasilkan uang banyak. Nah, dengan
mempunyai perilaku yang jujur tentunya akan mempermudah untuk mendapatkan dan
lebih-lebih menciptakan sebuah pekerjaan yang di inginkan. Hal ini dikarenakan
seseorang yang mempunyai sikap jujur maka ia akan mudah mengerti jika diberikan
sebuah persoalan-persolan yang ditugaskannya kepada seseorang tersebut. Kemungkinan
besar akan mempermudah menyelesaikan tugas-tugasnya dan cepat tanggap dengan
segala masalah-masalah yang menghadang.
6. Pada diri pribadi akan timbul sikap yang tidak selalu bergantung pada orang
lain. Akan hidup mandiri.
7. . “Melaksanakan ajaran yang mulia dari
agama dan budaya luhur yang dianut oleh bangsa manapun. Akan dihormati oleh
sesama manusia, karena semua orang menghargai kejujuran yang sejati. Sang
generasi akan berani melawan kemungkaran, karena merasa benar atau tidak
bersalah, dengan batinnya yang bening”
8. “Kejujuran membawa pelakunya bersikap berani, karena ia kokoh tidak lentur,
dan karena ia berpegang teguh tidak ragu-ragu. Karena itu disebutkan dalam
salah satu definisi jujur adalah: berkata benar di tempat yang membinasakan”
9. Dengan berkikap meupun bersifat jujur tentunya Allah SWT akan member
balasan yang tak terkira oleh kita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kejujuran merupakan sifat yang tertanam pada diri manusia yang pada
dasarnya kemauan pada diri manusia itu sendiri dengan membiasakan diri dan rasa
kepercayaan diri yang kuat akan cenderung berdampak positif dari pada negative.
Jika menerapkan sikap jujur, secara tidak langsung kita telah melatih kemampuan
kita. Sampai dimana kemampuan kita? Itu pernyataan yang akan timbul dan
terjawab sendiri dengan hasil yang di peroleh.
3.2 Saran
·
Mulailah bersikap jujur
dari sekarang.
·
Selalu bersikap
jujurlah walau itu pahit. Karena dengan tidak jujur, masalah tidak akan
selesai. Justru akan menambah masalah pada kita.
·
Ingatlah bahwa Allah
selalu tahu, walaupun itu tak tampak.
DAFTAR PUSTAKA
(5) Tafsir Ibnu Katsir 4/160
Tidak ada komentar:
Posting Komentar